Manajemen PTPN IV Regional 1 Sei Silau DIDUGA Buta Adanya Terjadi Penggelapan Produksi Oleh Pihak Karyawannya.

 



Sumatera Utara (mhp.com).

Ketua Forum Masyarakat Peduli Perkebunan Nusantara (FMPPN) Efendi Lubis, SP, dalam kesempatannya mengucapkan selamat kepada Ketua LSM GBPU Asahan, atas  kepeduliannya ikut menyelamatkan produksi Karet milik PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau, yang digelapkan oleh terduga Karyawan Kebun Sei Silau sendiri, ucapnya saat bincang-bincang dengan wartawan usai kegiatannya di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Selasa (27/08/2024) sekira pukul : 16.00 WIB, 

"Ada yang unik dan menarik dari cerita bang Aan saat saya konfirmasi tadi via telepon, hingga saat ini pihak Perusahaan yang produksinya telah diselamatkan oleh Aan, tidak ada satu orangpun yang menghubungi Aan terkait berita yang sudah terbit di media online , sementara saya begitu tahu dari berita, saya langsung kontak bang Aan, saya bilang keren bang Aan sebagai Pelaku Sosial Kontrol yang sejati harus gitu bang, begitu saya sampaikan," ucap Efendi Lubis ke wartawan.

Dan saat wartawan menyinggung kemungkinan sang Manajer Kebun Sei Silau merasa tidak kehilangan, kan bisa jadi sang Manajer sudah tanya ke Asisten Afdelingnya  tentang adanya kehilangan produksi, dan Asisten diduga menjawab tidak ada yang hilang, makanya Manajemen PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau terkesan cuek dan diam, Efendi Lubis langsung berdiri dan menjawab, "abang, nyatanya pelaku Penggelepan itu ada kan ? Dalam berita jelas ada konfirmasi wartawan dengan Kanit Reskrim Polsek Prapat Janji IPDA KAMEDA S, SH, apa itu hoax ? Itu mau dibantah ? Dari sini kita bisa menilai bang, betapa tidak pedulinya Manajemen Kebun Sei Silau itu terhadap penyelematan produksi Perusahaannya," sebutnya dengan mata melotot.

"Pantaslah kalau Produksi Karet Kebun Sei Silau itu diduga dibawah Taksasi, kita sudah dapat koq informasinya dari rekanan kita di Kandir yang menyatakan Produksi Karet Kebun Sei Silau diduga Minus, yah pantas itu terjadi, coba bayangin kalau kita hitung dari informasi bang Aan, menurut Bang Aan si "MM" itu jika menjual getah hasil Penggelepannya ke agen getahnya dari rumah "MM" di Pulo Bandring di angkut mobil Pickup loh, jadi jangan main-main, dan informasinya juga si "MM" itu diduga dalam hitungan bulan bisa menjual hingga 2 atau 3 mobil Pickup loh, berapa duitnya itu," papar Efendi Lubis lagi.

Mengakhiri ucapannya Efendi Lubis mengatakan, "saya tadi pesan ke bang Aan, kejar terus bang, kemungkinan masih ada "MM" yang lain bang, karena ada dugaan ini permainan berjamaah, masa tidak terdeteksi oleh pihak Pengamanan ? Terus ada dugaan pihak Serikat Kerjanya dalam hal ini SPBUN Basis Sei Silau gagal dalam pembinaan SDM ke anggotanya, dan saya juga akan koordinasi dengan bang IPDA KAMEDA S, SH terkait keterangnya ke wartawan turangnews.com yang menyebutkan jika pelaku dipulangkan karena penggelapan yang dilakukan oleh "MM" masih dibawah nominal dan ada juga pihak yang menjamin sehingga "MM" di pulangkan, siapa yang menjamin ini ? SPBUN kah atau barangkali Manajemen ? Kita harus cari tahu ini karena dalam PKB jelas diatur hukuman dan sanksi buat Karyawan yang menggelapkan harta atau produksi perusahaan," pungkasnya.

Terpisah, Ketua LSM GBPU Asahan Maulana Annur lewat telepon saat di konfirmasi oleh wartawan mengatakan, "benar saya ada dihubungi melalui telepon oleh bang Efendi Lubis terkait Aksen saya bersama Personil Polsek Prapat Janji menangkap pelaku Penggelepan Produksi Karet milik PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau, yang berinisial MM yang merupakan karyawan Afdeling V, dan bang lubis banyak kasih sport dan dukungan terhadap kepedulian kita terhadap Asset Perusahaan BUMN," sebutnya.

"Dan benar juga kata bang Efendi Lubis, jika hingga saat ini Pihak Manajemen Kebun Sei Silau tidak ada satu orangpun yang menghubungi saya terkait berita yang sudah naik tentang usaha saya ikut peduli terhadap penyelematan produksi Karet milik kebun Sei Silau, tapi sampai disini saya sudah paham, jika ternyata rasa peduli dan rasa memiliki diduga memang tidak ada baik itu dari Manajer, Askep, Asisten bahkan SPBUN nya, apa karena mereka tidak merasa kehilangan ? Sementara terbukti pelaku sudah kita amankan bersama Barang Buktinya, ada bukti-bukti otentiknya sama saya baik itu photo dan videonya, kurang bukti apalagi mereka ?" Pungkas Aan lagi.

Mengakhiri ucapannya Aan mengatakan, "perlu diketahui "MM" itu melakukan Penggelepan bukan Pencurian, beda itu penafsirannya, maka kita akan giring terus kasus ini bersama pihak Polsek Prapat Janji hingga ke Pengadilan kendati Kasusnya Tipiring, dan kita pengen tahu nanti di persidangan apa keterangan "MM" dengan Jaksa, bisa jadi ada dugaan keterlibatan pihak manajemen atau bisa jadi pihak SPBUN Basis Kebun Sei Silau, kita lihat saja tanggal mainnya," pungkasnya.

Sebelum berita ini terbit, wartawan kembali menemui jalan buntu untuk meminta tanggapan pihak Manajemen, atas konfirmasi berita sebelumnya nomor WhatsApp wartawan sudah di blokir oleh sang Manajer, karena pesan yang dikirim wartawan ke nomor WhatsApp 0812-6346-XX87 hanya centang satu, dan wartawan sudah coba menelpon, namun panggilan hanya memanggil tidak berdering.

Setelah berita ini terbit, Pelaku Sosial Kontrol yang sudah cukup peduli sangat mengharapkan perhatian yang serius dari pucuk pimpinan tertinggi PTPN IV Regional 1, kiranya dapat mengevaluasi kinerja Manajemen PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau, mengingat banyaknya dugaan kesalahan kerja yang berdampak rotasi pemeliharaan tidak tembus, yang berakibat tunasan pelepah Kelapa Sawit maupun piringan serta Dongkel Anak Kayu (DAK) yang tidak tepat sasaran, yang berakibat areal semak dan pelepah gondrong pada Tanaman Kelapa Sawit baik itu di areal Menghasilkan (TM) maupun Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), dan faktor dari kesemuanya itu bisa terjadi, Karena ada dugaan oknum Asisten Afdeling yang seharusnya mengevaluasi Kinerja Pemborong malah bertindak lagaknya  Pemborong.

PEWARTA:MHR

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال