PELINDO Regional I Belawan Sumut Buang Anggaran Negara,Gedung Kembar Pelindo I “Mubazir”

 


Belawan: mhp.com Sumatera Utara 

“Entah apa yang sudah merasuki otak dan jiwa” para pejabat teras PT Pelindo I saat merencanakan pembangunan Gedung Kembar kantor Pusat PT Pelindo Regional I di Belawan beberapa tahun yang lalu.

Pasalnya, dengan menghabiskan anggaran cukup fantastis, yakni sekitar Rp 200 miliar, namun sebagian besar tidak difungsikan alias “mubazir”Gedung kembar yang dibangun cukup megah dan sangat mewah fasilitasnya di Belawan menggantikan gedung kantor pusat PT Pelindo yang sebelumnya berada di Jalan Krakatau Tanjung Mulia, Medan itu, dianggap “proyek sia-sia”.

PT Pelindo Regional I yang kala itu masih bernama PT Pelindo I (Persero) sebelum terjadi merger, memiliki kantor di Jalan Krakatau dengan 4 lantai. Pada tahun 2018 kemudian dibangun kantor pengganti di Belawan dengan jumlah 8 lantai dan terkesan sangat mewah, serta disebut-sebut dilengkapi fasilitas kolam renang diatas gedung.

Akan tetapi, sumber mengatakan bahwa dari jumlah 8 lantai gedung kembar itu, hanya 4 lantai saja yang terpakai. Yakni lantai 1 hingga 4. Selebihnya mulai dari lantai 5 hingga lantai 8 tidak pernah digunakan sama sekali sejak mulai dibangun pada tahun 2018 hingga saat ini, alias “kosong melompong”.

“Sayang sekali bangunan itu. Dibangun sangat megah tapi hanya sedikit saja yang dipakai. Uang ratusan miliar untuk membangun gedung kembar itu jadi kurang maksimal hasilnya,” ujar salah seorang warga Belawan yang tidak mau disebutkan namanya yang kerap keluar masuk gedung kembar tersebut, Kamis (12/12/2024) sore di Belawan.

Meskinya, pihak pejabat Pelindo saat merencanakan pembangunan harus benar-benar matang terkait manfaat dan mudaratnya. “Jangan hanya ingin terlihat gagah-gagahan memiliki kantor mewah lalu mengenyampingkan hal-hal yang prinsipil,” sesalnya.

Pria paruh baya yang berpenampilan sederhana itu mengatakan, seharusnya saat perencanaan pembangunan gedung itu dilakukan kajian mendalam mengingat nantinya gedung itu akan dikunjungi oleh tamu-tamu, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Mestinya kondisi kota Belawan yang terkesan masih kumuh menjadi pertimbangan serius sebelum membangun gedung kembar itu. Lihatlah di beberapa lokasi yang ada di sekitarnya, seperti di Bagan Deli, Uni Kampung, Pajak Baru, Kampung Kurnia, dan Gang, masih terlihat kumuh. Lalu bagaimana kalau nantinya tamu-tamu yang sedang berada di gedung itu melihat kekumuhan kota Belawan dari atas gedung, kan jadi malu kita,” ujarnya.


Menurutnya, pembangunan gedung tersebut hanya menghabiskan anggaran saja. Dimana, gedung kantor pusat Pelindo di Krakatau masih cukup bagus dan sangat layak. “Kenapa tidak gedung itu saja yang direhab, kenapa harus bangun yang baru,” ketusnya lagi.

Dikatakannya lagi bahwa pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah melakukan pemeriksaan terkait anggaran proyek pembangunan gedung kembar tersebut serta proyek-proyek lainnya beberapa tahun lalu. Dimana diduga Direktur Utama saat itu masih dijabat oleh Bambang Eka, meninggal dunia akibat sakit.

“Kalau saya tidak salah, pihak KPK pernah turun memeriksa proyek gedung kembar itu. Saat itu lah kalau tidak salah pak Bambang selaku Dirut, meninggal dunia,” ujarnya.

Terkait tidak terpakainya beberapa lantai gedung kembar PT Pelindo Regional I sehingga anggaran pembangunannya terkesan mubazir, serta disebut-sebut adanya pemeriksaan dari pihak KPK, Departemen Head Hukum dan Humas Regional I, Fadilah Haryono ketika dikonfirmasi via HP, Jum’at (13/12/2024) sekitar pukul 10.52 WIB, enggan mengangkat telepon alias BISU, sehingga belum dapat terkonfirmasi.

PEWARTA:ROBIN SILALAHI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال